kopi aroma bandung, kopi aroma bandung alamat, kopi aroma di bandung, kopi aroma toraja, kopi aroma nusantara, kopi aroma harga, kopi arumanis, kopi aroma bdg, kopi aroma banceuy, kopi aroma arabika
Kata ‘Cukup’ Pemilik Kopi Aroma Kopi Aroma
Kata ‘Cukup’ Pemilik Kopi Aroma Kopi Aroma
Kopi Aroma adalah satu-satunya kopi yang minum secara rutin (bersama madu, tanpa gula) oleh salah satu mentor Yubi. Disamping aromanya yang wangi, juga tidak menaikkan asam lambung.
Pak Widya Pratama adalah generasi kedua, penerus Kopi Aroma.
Kopi yang didiamkan selama 5 – 8 tahun, baru diproses ini sangat fenomenal, hingga Howard Schultz saat berkunjung ke Indonesia, menyempatkan diri untuk menyicip kopi ini yang berlokasi di Jalan Banceuy, Bandung.
(http://finance.detik.com/read/2010/03/09/133251/1314411/4/bos-starbucks-saja-jauh-jauh-dari-as-cicipi-kopi-bandung)
Kopi Aroma merupakan salah satu destinasi field trip wajib bagi siswa Young Entrepreneur Academy (YEA), karena ‘value’ bisnis yang dianut oleh Pak Widya Pratama, yang juga seorang dosen.
Kapasitas produksi Kopi Aroma hanya 300 - 400 kg perhari, menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Jadi bisa ditakar omzet Kopi Aroma mentok hanya sekitar 40 jutaan saja.
Tak bertambah kapasitas sejak tahun 1930. Saat ditanya, “Kenapa Pak Widya tak mau memproduksi lebih?”
Jawabnya, “Jika saya produksi lebih, maka petani akan membuka lahan lebih, kayu bakar yang diperlukan juga lebih, sehingga akan menebang hutan lebih, maka saya akan andil dalam kerusakan alam.”
Jarang sekali di era kapitalis saat ini, kita masih menemukan seorang pengusaha yang berkata ‘cukup’ atau tidak serakah, disaat produknya laris manis di pasaran.
Tak usah khawatir, Kopi Aroma sangat terjangkau.
Harganya saat ini hanya 16 ribu saja per 250 gram. Berapa angka cukupmu?
Yuk bergabung dengan kawan-kawan sevibrasi di Kopdar Akbar Yubi Indonesia 16 - 18 Agustus 2016 @Sanur Bali. Info lengkap, klik disini >> Kopdar Akbar Yubi
Belum ada tanggapan untuk "Bos Starbucks Saja Jauh-jauh dari AS Cicipi Kopi Bandung?"
Post a Comment