Orang KAYA semakin KAYA dan orang MISKIN semakin MISKIN, kenapa?
Pernahka anda bergumam dalam hati, kenapa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin? Tentunya miskin mau pun kaya memiliki pola-pola dan sebab-sebab yang bisa kita pelajari. Tinggal pilah-pilih pola mana yang ingin anda terapkan. Pola ini memang tak baku namun setidaknya ini menjadi gambaran yang mampu dicontek banyak orang.
Orang KAYA semakin KAYA, kenapa?
Banyak sebabnya...
Dan ini salah satunya...
Perhatikan baik-baik siklus berikut ini :
Makin dermawan & makin bersyukur >> hati makin bahagia & nikmat makin bertambah >> makin kaya >> lebih kaya >> makin punya waktu luang >> makin rajin dhuha & tahajjud >> makin kaya > lebih kaya >> makin dermawan & makin bersyukur
Dan begitulah seterusnya … Sampai kapan? Sampai Antam bikin keripik pedas, hehe
Menjadi hartawan perlu proses. Menjadi dermawan ? Nggak perlu, kita dapat melakukanya detik ini juga...
Orang MISKIN semakin MISKIN, kenapa?
Banyak sebabnya …
Dan ini salah satunya …
Perhatikan baik-baik siklus berikut ini :
Makin mengeluh & makin pelit >> hati makin gundah & nikmat makin berkurang >> makin miskin >> lebih miskin >> makin keteteran waktu >> sulit untuk dhuha & tahajjud >> makin miskin >> lebih miskin >> makin mengeluh & makin pelit
Dan begitulah seterusnya … sampai kapan? Sampai Tarzan pakai baju gamis, hehe karena itulah, siklus ini harus dipatahkan.
Ingatlah, menjadi kaya perlu proses. Bermental kaya? Ngga perlu. Kita dapat melakukannya detik ini juga … Dengan apa? Dengan bersyukur dan dermawan. Niscaya siklus tadi akan terpatahkan.
Sampai disini anda yang putuskan mau menjadi seorang ahli syukur atau si pengeluh? Keputusan anda saat ini akan menentukan masa depan yang akan datang. Pikirkan dan renungkanlah! Kalau anda pikir KAYA itu engga penting, akan penting bila Ibu anda ingin pergi haji atau umroh. Sudah jangan pikir lagi hehe mending kaya aja deh.
Belum ada tanggapan untuk "Kenapa orang kaya semakin kaya?"
Post a Comment