Selamat Siang semuanya pada kesempatan kali ini saya akan share fakta yang saya temui dilapangan "Kecurangan bisnis retail". Banyak sekali kecuranga-kecurangan bisnis retail namun kita tak menyadarinya bahkan tidak kita ketahui.
Dalam bisnis offline atau lebih tepatnya tatap langsung dengan konsumen, Faktor peletakan atau placing sangat amat berperan penting. Sesiapa yang mendapatkan tempat strategis maka dialah yang akan menjadi pemenangnya.
Contohnya saja KFC dan Macdonalds selalu menempatkan toko mereka di perempatan jalan agar bisa terlihat dari berbagai sudut pandang ketika kita melewati jalan tersebut.
Kemudian mini market sekelas alfam** dan Indom** selalu berupaya menempatkan toko mereka di pinggir jalan raya bersebelahan gang utama tempat pemukiman penduduk.
Dan tak hanya itu, penempatan letak produk di toko pun sangat berpengaruh. Misalnya saja di supermarket dan mall. Produk ada yang diletakan di depan pintu, kanan, kiri atas, bawah dan belakang. Itulah kenapa harga sewa toko berbeda harga walau pun hanya satu toko.
Mengapa bisa demikian? Karena produk yang di pajang di depan pintu masuk toko memiliki kemungkinan besar lebih banyak dilihat konsumen sehingga produk tersebut akan laris dan lekas laku terjual.
Nah ini pun berlaku dalam bisnis retail seperti indomart dan alfam**, penempatan produk akan berbeda sewa harganya, beda atas bawah saja mempengaruhi harga sewa. Karena Pengaruhnya amat besar bagi penjualan.
Di dalam kontrak dengan sang pemiliki produk biasanya sudah diatur tentang peletakan produk namun ini lah peluang kecurangan yang dilakukan bisnis retail.
Pada awalnya mereka benar begitu. Ketika produk laris di letakan sesuai dengan tempatnya, mereka akan memulai meniru produk tersebut dan melabelinya dengan brand sendiri dan meletakannya di tempat produk yang laris tersebut.
Lalu produk yang tadi di letakan disebelahnya, atau dibawah ini yang agak baik tapi bila kecuranganya lebih parah produk tersebut disimpan dibelakang bagian bawah.
Alhasil produk tiruan mereka laku keras dan produk yang ditiru malah kurang laku. Contoh kasus yang saya temui di lapangan adalah garam dapur merek x diletakan dibelakang produk tiruan mereka. Dengan demikian produk mereka akan jauh lebih terlihat dan kemungkinan dibelik oleh konsumen pun makin besar. Sedangkan produk yang ditiru makin terjun payung penjualannya.
Yang saya amati jika setelah suatu produk tertentu laku keras, mereka akan mencoba menduplikasi produk tersebut dan membuat brand mereka sendiri dan meletakannya ditempat yang sama.
Contoh lainnya, Minyak goreng ini mungkin hasil modifikasi produk disampingnya. Biasanya setelah produk tersebut laku mereka akan menduplikaisnya dengan meletakannya di tempat yang sama dengan produk duplikasinya.
So teman-teman pemilik produk apa pun yang akan rencana memasukanya ke toko retail seperti alfam** dan indom** atau retail lainya harap berhati-hati. Awalnya mungkin laku keras dan kemungkina lama kelamaan produk kita akan di copy dan diletakan di tempat yang bukan semestinya. Dan ini berpengaruh pada penjualan akan menurun. Sebab bisnis retail ini merupakan bisnis fraanchise lepas dan kelemahannya amat sulit untuk diawasi langsung.
Oke sampai disini semoga bermanfaat sharing kali ini.
Belum ada tanggapan untuk "Kecurangan Bisnis Retail Yang tak kita sadari"
Post a Comment