Polytron merek Indonesia yang telah merintis pasar asing sejak 2002. Merek Polytron pun dikenal di dunia setidaknya 32 Negara telah mengakuinya.
Sering kita dapati disudut bandara terpampang sebuah TV LED bermerekan Polytron, atau sebuah papan iklan di lapangan klub sepak bola Liga Inggris atau bahkan sering kita dapati juga mesin cuci, AC dan lemari Pendingin bermerekan Polytron di Negara Timur, malah di amrik pun ada mini compo bermerekan Polytron? Jangan heran. Dan memang itu benar merek Polytron dan jangan salah sangka merek ini bukan merek Jepang seperti persepsi yang berkembang di masyarakat, tapi asli buatan Indonesia.
Indonesia sudah sepatutnya bangga dengan eksistensi Polytron, merek lokal yang mendunia ini, bisa dikatakan satu-satunya merek lokal yang telah melakukan exkspansi ke pasar global. Tercatat, Polytron telah ada di 32 negara di dunia. Dan negara yang paling sering melakukan repeat order diantaranya : Thailand, Filipina, India, Sri Lanka, Vietnam, Myanmar, Republik Dominika, United Arab Emirates, Bahrain, dan Pakistan. Menurut salah satu staff Marketing negara Timur Tengah lebih banyak melakukan repeat order karena memiliki kesamaan budaya dan agama sesama muslim.
Namun untuk pasar eropa pun tidak sepi peminat. Belanda contohnya LED TV dan mesin cuci merek Polytron banyak juga diminati disana. Sedangkan untuk pasar Amerika lebih banyak active speakers, sound system dan mini compo merek Polytron yang digunakan.
Santo Marketing manager Polytron menuturkan, Alasan Polytron ekspansi ke pasar asing karena merasa tertantang dengan banyaknya produk asing yang telah masuk ke Indonesia, sekaligus meras tersindir disebut sebagai "Jago kandang".
Ada 2 strategi yang diterapkan oleh Polytron
Pertama, menguatkan brand image, dengam memasang Iklan di Tv, koran, majalah dll. Dan strategi Kedua, Brand Quality fokus kepada After sale service dengan mengundang para teknisi support non Polytron ke kantor cabang Polytron. Disana akan ajarkan service Polytron sesuai prosedur resmi dan para teknisi ini akan diberikan insentif. Dengan begitu akan mampu meningkatkan penjualan.
Oh iya, hampir lupa, selain itu Polytron juga merekrut orang nomor 1, no. 2 dan bagian accounting asli orang Indonesia dan begitu pula untuk kepala servicenya. Alasannya agar mereka dapat mampu memperkenalkan Produk Polytron secara baik disana.
Kehadiran Polytron di pasar asing tak ubahnya persepsi masyarakat Indonesia, di negara asing pun Polytron dianggap sebagai merek miliki Jepang. Bahkan mereka tidak percaya bahwa ini merupakan merek asli asal Indonesia.
Di Tiongkok beredar produk made in cina, namun apakah cina memiliki pabrik di Negarannya atau hanya sebagai pemilik mereknya saja? beda halnya dengan Polytron yang benar-benar merek Indonesia dan memiliki pabrik di Indonesia juga. Bagi Buyer luar negeri bisa membeli produknya dan bahkan bisa visit pabriknya langsung di Indonesia karena Polytron tidak membuka pabrik di luar negeri yang ada hanya distributor dan perwakilan Polytron saja.
Dikatakan untuk masuk pasar asing tidak ada hambatan yang berarti, namun ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi, ini mirip persyaratan SNI. Persyaratan ini memang terbilang amat sulit ketimbang merek asing masuk ke Indonesia. Yang paling sulit ialah masalah Quality Control.
Dan sejauh ini, produk Polytron yang dieksport ke negeri asing sekitar 5% dari 100% produk yang diproduksi. Akan tetapi bila harga tukar dollar naik, seperti saat ini maka eksport pun akan naik hingga 10% nya. Angka masih jauh lebih kecil namun untuk 90% produksi pasar domestik pun masih belum terpenuhi.
Turun bangga atas pencapain Polytron saat ini, bila kita tengok tahun 1970 an orang lebih made in Eropa, tahun 80 an lebih ke Jepang dan tahun 1990 an digempur produk Korea. Sudah saatnya kini Polytron menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Langkah Go Internasional ala Polytron
Ikut pemeran Internasional secara rutin
Mengundang calon buyer langsung ke Pabrik
Melatih teknisi lokal dengan memberi insentif
Membuat webiste dengan dua bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Aktif komunikasi via sosial media seperti facebook, twitter dll.
Memperkuat Brand Quality (After Sale Service)
Membangun Brand Image (Iklan di media Tv dan media cetak)
Memenuhi persyaratan SNI (Standar Internasional)
Bundling Produk contoh : Beli Tv, lemari pendingin dan AC menjadi satu paket
Membuka cabang perwakilan di negara tertentu
Menunjuk Distributor tunggal sebagai raja kecil di negara perwakilan.
Selalu berinovasi dan memproduksi produk inovatif
Menunjuk orang Indonesia yang mampu berbahasa setempat di negara tersebut.
Bangga menjadi 100% Indonesia. Yuk mari kita cintai produk dalam negeri #100%Indonesia
Belum ada tanggapan untuk "Polytron merek Indonesia Laris di Dunia"
Post a Comment