Polygon Bersaing di Pentas Global

Satu lagi merek Indonesia setelah Polytron yang dianggap merek asing. Ialah Polygon, merek yang telah melakukan ekspansi di pasar global. Polygon memulai karirnya di pasar global yang mulai dari negara Singapura sejak 1997 dan Malaysia pada tahun 2000. Produknya terus berkembang ke negara tetangga Thailand, Korea, Autralia, Filipina, Jepang, Swiss, Kroasia. Bahkan terdengar kabar Polygon kini sedang fokus ke pasar Eropa.

Jika ditotal, sekitar 50 toko sepeda sudah bertengger di daratan Jerman dan Prancis. Sedangkan di Asia Tenggara, sudah ada 48 toko yang menjual produk Polygon dan 31 dealer resmi.

Strategi yang digunakan Polygon untuk masuk pasar global diantaranya ialah dengan membuat barang OEM lalu mempelajari kualitas, memperbesar jaringan market dan membentuk channel distributor setelah terlaksana maka barulah membuat brand sendiri dengan kualitas yang disesuaikan dengan pasar global dan berkolaborasi dengan channel distributor di tiap negara.

Untuk pasar Asia Tenggara, khususnya Singapura, pasarnya cukup global karena hampir semua brand masuk disana. Selanjutnya ialah dengan menjaga kualitas, dan sebagai senjata pamungkas strategi pemasaran Polygon masuk ke komunitas lokal dan menggandeng atlit sebagai brand ambassador. Hal ini guna menciptakan Word of mouth atau WOM, yang amat penting untuk perkembangan brand dan semakin dikenal. Untuk negara lain strateginya jelas berbeda menyesuaikan kondisi disana.

Meski gerai Polygon telah ada di luar negeri, Polygon tak lantas berpangku tangan, bahkan lebih gencar lagi berpromosi di media. Dengan menggandeng media cetak mau pun elektronik.
Promosi melalui media dampaknya sangat luar biasa, sosial media juga amat penting dan amatlah besar pengaruhnya.

Sedangkan persaingan dalam negeri pun tak jauh berbeda dengan pasar global, karena tiap produk memiliki ciri dan karakterisitis yang unik. Faktor ini pulalah yang membuat persaingan dalam negeri semakin asik untuk diikuti.

Keunggulan suatu produk yang Go Internasional didasari oleh desain serta inovasi. Itu semua haruslah di kelola oleh SDM yang kompeten, hal ini membuat paradigma dasar untuk menarik hati pangsa pasar khususnya di Indonesia.

Menciptakan merek menjadi global brand diperlukan tahapan yang mesti dilalui. Salah satunya adalah dengan mempertahankan kualitas dan konsisten. Kedua hal ini menjadi momok untuk regulasi yang merambah banyak sehingga berdampak pada kualitas produk tersebut.

Selanjutnya, dengan mengenali karakter konsumen sesuai segmentasi yang disasar, baik itu dari segi kebutuhan mau pun keinginan konsumen. Dan jangan abaikan pula untuk bergabung dengan network channel setempat. Karena merekalah yang tau kebudayaan warga setempat, dan pastinya akan menjual produk jauh lebih banyak.

Kesimpulan : 


Untuk menjadi Global Brand yang diakui dunia diperlukan Quality Control yang baik dari segi kualitias produk dan mempertahankannya hingga ke tangan konsumen.

Menyasar konsumen yang tepat dengan merumuskan kebutuhan dan keinginan sang konsumen, Usia bahkan Gendernya.

Untuk pemasaran jangan abaikan media cetak mau pun elektronik hingga tercipta brand image yang baik, dan tak luput juga untuk selalu komunikasi dua arah dengan konsumen via sosial media.

Untuk pemasaran offiline selalu jaring channel lokal yang dekat dengan target market yang disasar.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Polygon Bersaing di Pentas Global"

Post a Comment