Kalau bicara nego rumah pastinya masing-masing kita memiliki pengalaman tersendiri. Keberanian untuk menawar ianya mutlak yang mesti dan harus anda lakukan.
Tanpa itu, yah kita hanya dijadikan objek penjual nakal yang menjual rumah sesuai keinginan si penjual.
Lalu triknya apa? Hihi.
KEBARANIAN kunci dari segalanya!
What next?
1. Ketahui harga pasar wilayah yang anda incar
Suatu keharusan yang harus kita ketahui. Seperti misalnya Nilai Jual Objek Pajak atau disingkat NJOP tahun ini, apakah ada rumah yang terjual di sekitarnya, berapa harganya, lalu bagaimana kedaaan lingkungannya, Strategiskah dalam artian dekat jalan besar masuk mobil, dekat dengan sekolah, kantor atau bahkan dekat dengan propertu komersil, dll.
Intinya, sebelum masuk tahap nego rumah, kita mutlak tahu harga pasaram properti di wilayah itu.
Skill tawar-menawar ini akan terasal dilapangan seiring dengan seringnya mencari rumah. Karena itu, kalau ini pengalaman pertama cukup latihan saja atau tanya-tanya via telp, baru jika ada yang cocok janjian untuk bertemu sekalian cek kondisi dan lokasi rumah yang anda incar.
2. Tawar 50% dari harga yang ditawarkan penjual sebagai harga pembuka
Contoh jika harga rumah 500 juta, bisa ditawarkan setengah harganya yaitu 250juta, untuk awal memang agak memalukan :D bahkan si penjual akan tertawa namun pake saja muka tembok, namanya juga nawar kan dosa hihi.
Biasanya yang akan terjadi dilapangan si penjual akan berkata, wah mas kemarin aja ada yang nawar 400 juta, saya ga lepas tuh, masa sekarang ditawar setengah harga, ada-ada saja …
Yuhu, hihi si penjual pasti bilang demikian, jangan malu deh! Lah cuma tanya kan ga dosa..
Kok kenapa dianjurkan menawar 50% dari harga jual?
Alasannya sederhana, sebagai penjual pasti mau untungkan? Dan biasanya harga sebenarnya mungkin 250 juta, namun di UP hingga 500 juta agar untungnya banyak :D padahal dia jual 250 juta saja sudah untung.
Alasan kedua kita tidak tau alasan dibalik dijualnya rumah. Kalau si penjual sedang butuh dana, sedang butuh uang cepat untuk bayar hutang, akan pergi keluar kota pindah rumah dll.
Alasan- alasan tersebut membuat psikologi seorang penjual kadang lebih lemah.
Misalnya : sedang butuh dana berobat sudah kepepet, semenatara banyak yang nawar harga tinggi tapi ga jelas kemana, bisa saja nawar langsung kabur :D jadi mau ga mau tawaran kita diambil karena lebih pasti dan waktu sudah mepet.
Lalu kita datang dengan wajah tanpa dosa :D “Saya beli setengah harga deh yah”.
Karena dipikir ga ada penawaran yang menarik lagi karena penawar yang tinggi sudah pada kabur :D akhirnya si penjual bilang, “260 juta deh mas” sudah jangan pikir lama lagi saatnya kita bilang, DEAL
260 juta bisa dibilang untung toh karena dia sudah puluhan tahun tinggal disitu NJOP nya jelas beda dari beberapa puluh tahun lalu, asal prosenya cepet ga bebelit 260 juta pasti diambil si penjual.
Nah itulah keuntungan orang sabar hihi
Coba kalau buka penawaran 400 juta Hmm sayang tuh 100 juta nya mending buat renovasi hihi.
3. Jangan terbawa emosi dan Hindari Deal harga saat pertemuan pertama
Jangan nafsu pingin cepet beli. Jangan jatuh cinta sama rumah yang akan dibeli apa lagi kalau pertama kali liat. Jangan buru-buru beli karena takut kebeli duluan sama orang.
Jangan terpancing bujuk rayuan setan, eh maksudnya penjual haha.
Wah, mas kemarin ada ibu menteri loh yang mau beli rumah ini, tapi katanya mau bicara dulu sama bapak menteri dan keluarganya. Buruan mas nanti keduluan loh...
atau begini, “Wah sayang beribu sayang Ibu Eti hari juga akan memberikan DP, jadi kalau mas minat bisa langsung bayar penuh. Nanti saya yang luluskan. Jadi gimana mas? Prosenya saya bantu loh”.
Ingat jangan terpancing, lakukan petermuan beberapa kali, hingga kita bisa berpikir jernih dan harganya pun bisa turun.
Kadang rumhanya sudah kita taksir, namun kita ga tau apakah lokasi tersebut rawan banjir, bagaimana dengan kemanananya, bagaimana dengan lingkungannya dll.
Seperti main layang-layang kita sedikit main tarik ulur, kadang harga bisa turun juga akhirnya.
Bisa jadi si penjual mulai lelah haha , “Wah ibu menterinya ga jadi nih mas ga diizinin masa bapak menteri, Ibu Eti lagi kena musibah dananya terpakai karena saudaranya kecelakanaan..”
Nah rezeki orang sabar nih hihi
Ingat menjual rumah itu tak semudah jual kacang! Kalau kata ibu saya mah, beli rumah mah milik-milikikan kadang ada uang tapi ga ada rumah yang mau dibeli, kadang ada rumah dijual tapi ga ada uang buat belinya, dengan kata lain kalau 'Jodoh' yah ga bakal kemana
Belum ada tanggapan untuk "Tips Nego Harga Rumah Yang akan dibeli"
Post a Comment